Kamis, 28 Maret 2013

Apa itu Propolis?

Kata PROPOLIS berasal dari bahasa Yunani : PRO (= sebelum) dan POLIS (= kota), yang berarti Pertahanan Kota atau kita sebut sebagai sistem pertahanan. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Bagi lebah propolis digunakan untuk menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. “Kota” lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.
Orang Yunani mengenal propolis sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan luka-luka dan juga penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obat biasa. Menurut Hippocrates propolis berguna untuk penyembuhan luka dan bisul baik luar maupun dalam.
Bagi masyarakat Mesir, di samping sebagai simbol religius, propolis juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Masyarakat Romawi memuja lebah dan propolis sebagai pengobatan dan bahkan Dewi Kecantikan Melissa menjadi seekor lebah.
Propolis terbuat dari bahan-bahan atau komponen-komponen yang dikumpulkan oleh lebah dari bunga, daun muda atau pucuk tumbuh-tumbuhan dan kulit pohon terutama pohon poplar, diolah dengan lilin dan air liurnya dan digunakan untuk menambal lubang atau rekahan dalam sarang lebah untuk melindungi lebah dari berbagai serangan bakteri, jamur, dan virus. Ternyata bahwa propolis juga merupakan antibiotik alami yang membantu melawan penyakit, yang bisa kita manfaatkan untuk melindungi kita dari ancaman bakteri dan virus, menolong mengontrol radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker; sumber nutrisi sempurna serta bahan makanan lengkap dengan potensi tidak terbatas. Salah satu bahan istimewa yang terdapat di dalam propolis adalah bioflavonoid.
Setelah dipanen dari sarangnya propolis harus diekstraksi dengan air atau minyak makan untuk mengambil bahan-bahan yang bisa dimakan tersebut. Di sebagian negara, ekstraksi dilakukan dengan menggunakan ethanol atau alkohol; namun pengambilan propolis yang dilakukan dengan menggunakan alkohol ini jelas tidak halal dikonsumsi muslim.
Lebah dipelihara di dalam kotak (sarang) lalu dikikis propolisnya menggunakan alat khas atau kertas khusus dan dipanaskan hingga 60 – 70 oC untuk mencairkannya, lalu menyaringkan lilin lebah dan kotoran lainnya sebelum menjadi cairan yang “water base”. Pada umumnya propolis masih mengandung resin lilin namun demikian dengan proses produksi yang lebih sempurna, S.Co Propolis tidak lagi mengandung resin dan lilin sehingga lebih aman utuk ginjal dan organ lainnya.
Kandungan Nutrisi
Propolis mengandung protein (16 jenis asam amino bebas), 14 trace mineral terutama zat besi dan seng, vitamin A, B kompleks, C, D, E, Biotin, Bioflavonoid, Glukosa, dan zat-zat nutrisi penting lainnya. Propolis juga mengandung 10% minyak esensial (essential oil) dan 5% serbuk sari (pollen). Bioflavonoid mempunyai kemampuan memulihkan sistem kapilari, memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah. Dalam satu tetes propolis terdapat bioflavonoid yang setara dengan jumlah bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk. Oleh karena itu propolis harganya mahal senilai emas. Diperkirakan dari 200.000 ekor lebah hanya dihasilkan 20 gram propolis dalam satu tahun.
“Tubuh sakit karena nutrisi tak seimbang. Padahal, tubuh memerlukan 7 nutrisi, yaitu protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, mineral dan air. Propolis mengandung 7 unsur nutrisi tersebut” kata dr H. Hafuan Lutfie yang mendalami propolis sejak 17 tahun silam. (TRUBUS Edisi 482 – Januari 2010/XLI; hal. 16).

Mengapa Propolis dapat mengobati berbagai penyakit?
Propolis mengandung zat yang dapat menetralkan racun yang terakumulasi didalam tubuh, dan mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu bioflavonoid. Bioflavonoid juga bekerja sebagai antibiotik alami yang dapat menghancurkan bakteri, jamur, dan membersihkan virus dari dalam tubuh. Tahapan berikutnya adalah perbaikan sel pada jaringan atau organ yang rusak, karena propolis dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel.
Mengapa Propolis bisa berperan sebagai penyembuh luar biasa?
Perilaku hidup dan pola makan yang tidak sehat serta pencemaran lingkungan yang semakin meningkat membawa dampak akan mempercepat memburuknya sel-sel tubuh, dan hampir semua penyakit yang muncul dewasa ini merupakan akumulasi dari lemahnya dan tidak sehatnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu propolis adalah salah satu pilihan solusi yang tepat.
a). Propolis penetral racun dalam tubuh dan sekaligus Anti Oksidan kuat.
Polutan yang terakumulasi di dalam sel tubuh kita akan memperlemah metabolisme sel, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Peranan propolis adalah sebagai penetral racun yang membersihkan sel dari berbagai macam polutan di dalam tubuh sehingga sel dapat bekerja secara optimal. Propolis juga berfungsi sebagai anti oksidan kuat. Pada proses metabilisme tubuh terutama reaksi-reaksi dengan oksigen akan terbentuk zat radikal bebas, yaitu zat yang kekurangan satu elektron; untuk melengkapi satu elektronnya zat radikal bebas mengambil dari sel tubuh. Sel tubuh yang kekurangan satu elektronnya dapat menyebabkan berbagai penyakit sesuai dengan lokasinya. Bila terdapat pada jantung akan mengakibatkan penyakit jantung. Propolis memiliki zat yang dapat menyerahkan elektronnya pada zat radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya sel yang abnormal.
b). Propolis meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bioflavonoid yang terkandung di dalam propolis berperan dalam meningkatkan kerja sistem imun (kekebalan tubuh) dengan cara meningkatkan aktivitas dan perbanyakan limfosit T dan makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh seperti bakteri, sel kanker/tumor dan virus.
c). Propolis antibiotik alami.
Propolis dikenal sebagai antibiotik alami tanpa efek samping. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Natural Heart and Lung Institute London, menunjukkan bahwa bioflavonoid pada propolis dapat menghancurkan banyak bakteri yang kebal terhadap antibiotik sintetik. Propolis sensitif terhadap Staphilococcus, Streptococcus, E coli, virus influenza, herpes, H pilori, dan Salmonella typhosa, Propolis juga sensitif terhadap berbagai jamur yang menyebabkan penyakit kewanitaan.
d). Propolis memperkuat sel dan mempercepat regenerasi sel
Propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti:
1. Ateriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak
2. Tumor
3. Peradangan atau infeksi (Sudah dibuktikan di Eropa Timur 20  tahun terakhir)
4. Diabetes Mellitus atau kencing manis. Propolis dapat meningkatkan sel-sel pankreas dalam menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.
5. Gangguan pencernaan. Propolis sensitif terhadap H pilori yang menyebabkan penyakit maag dan ulcus atau luka lambung. Propolis juga sensitif terhadap bakteri E coli yang menyebabkan diare dan sensitif terhadapbakteri Salmonella Typhosa yang menyebabkan penyakit typhus.
6. Gangguan pernafasan. Propolis membantu sistem pertahanan tubuh untuk melawan penyakit saluran pernafasan kronis seperti TBC. Propolis berperan dalam pengobatan asma karena kerjanya sebagai bronkodilator (melebarkan bronkus), menstabilkan mast-sel dan menekan pengeluaran histamin.
7. Penyakit jantung dan pembuluh darah. Propolis dapat meningkatkan daya pompa jantung (penyakit lemah jantung), hipertensi, dan pencegah stroke.
8. Penyakit syaraf. Propolis dapat menekan syaraf parasimpatis untuk mengekspresikan kesenangan yang dapat menghindari stress.
9. Arthritis atau radang sendi dan rhematik.
.
Selain penjelasan-penjelasan tersebut di atas, ternyata  bahwa Allah Yang Maha Pencipta sudah berfirman di dalam AlQuran, kitab suci umat Islam, Surat An Nahl ayat 68 dan 69 yang terjemahan Bahasa Indonesianya kira-kira sebagai berikut :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)”
“Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang dapat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkannya”

Tanpa efek samping
Propolis adalah 100 % zat alami yang di dalamnya terdapat antibiotik alami bebas racun yang efektif untuk melawan bakteri, jamur dan virus tanpa efek samping. Namun dalam penggunaannya, propolis kadang-kadang bisa menimbulkan tindak balas. Tindak balas adalah pengaruh positif yang disebabkan karena adanya aksi-reaksi di dalam tubuh yang menandakan propolis sedang bekerja. Tindak balas bersifat sementara dan biasanya masih berhubungan dengan jenis penyakit yang diderita.
Lain halnya dengan zat yang terkandung di dalam obat sintetik yaitu yang struktur kimianya dibuat mirip dengan zat alami aslinya. Obat sintetik ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak sehingga harganya murah, namun dapat menimbulkan efek samping. Efek samping adalah pengaruh negatif yang bersifat sementara atau permanen dan biasanya tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar